Menurut saya keindahan itu adalah
sebuah anugrah yang diberi oleh Allah SWT, kebanyakan orang mengartikan
keindahan itu adalah sesuatu yang enak dilihat, menakjubkan dan bagus
tetapi keindahan juga mempunyai arti lain yaitu konsep abstrak salah
satunya dalam berkomunikasi atau keindahan dalam diri seseorang yang
dilihat dari perbuatan baiknya.
Keindahan dapat dilihat melalui berbagai macam bentuk antara lain
• keindahan
yang dapat dilihat oleh mata contohnya, pemandangan, lukisan, fisik
seseorang yang cantik, dan benda-benda yang mempunyai nilai keindahan
tersendiri
• keindahan
yang tidak dapat dilihat oleh mata contohnya, inner beauty seseorang
ialah sesuatu keindahan rohani seseorang , keindahan tersebutlah yang
dapat membuat seseorang senang kepada diri kita
Di
Indonesia merupakan surganya dunia karena mempunyai keindahan alam yang
sangat kaya yang tidak bisa dihargai dengan uang, kita sebagai bangsa
Indonesia seharusnya bersyukur karena telah diberi keindahan alam yang
sangat luar biasa indahnya. Dan juga harus menjaga dan melestarikan alam
yang diberi oleh Tuhan yang Maha Esa yang memberikan kita hidup damai
nan sejahtera.
Jadi janganlah
kita minder karena kekurangan dari diri kita, karena indah itu tidak
akan sempurna bila di lihat dari fisiknya saja tetapi akan sempurna jika
keindahan dalam diri kita.
Di bawah ini dikemukakan beberapa
diantaranya adalah:
1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia) > Dalam
bahasa Rusia tcrdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”,
artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang
menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian
keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat
mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang
mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2. Menurut Alexander Baurngarten
(Jerman).> Keindahan itu dipandang scbagai kcseluruhan yang mcrupakan
susunan yang teratur daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu crat
hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of
parts in their manual relations and in their relations to the whole).
3. Menurut Sulzer.> Yang indah iu
hanyalah yang baik. Jika bcluni haik, ciptaan itu bclum indah. Keindahan hartis
dapat memupuk pcrasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena
tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
4. Menurut Winchelman.> Keindahan
itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
5. Menurut Shaftesbury (Jerman).>
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang
proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan de-ngan
kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6. Menurut Humo (Inggris).>
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Menurut Hemsterhuis (Belanda)
>Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu
adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak mcmberikan
pengamatan-pengamatan yang mcnycnangkan itu.
8. Menurut Emmanuel Kant.>
Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang sub ycktif dan kedua
dan segi arti yang obyektif.
(a). Yang subyektif.
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa
dircnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan
rasa senang pada si penghayat.
(b). Yang obyektif.
Keserasian dan suatu obyek terhadap
tujuan yang dikandungnya, scjauh obyek ini tidak ditinjau dan segi gunanya.
9. Menurut at – Ghazzali.>
Keindahan sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kcscmpurnaan, yang
dapat dikenali kembali dan sesuai dengan sifat bcnda itu. Bagi setiap benda
tcntu ada pcrfcksi yang karakteristik, yang berlawanan dengan itu dapat dalam
keadaan-keadaan tertenlu mcnggan tikan perfeksi karakteristik dari benda lain.
Apabila semua sifat-sifat yang mungkin terdapat di dalam sebuah benda itu
merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi; apabila hanya
sebagian yang ada, maka benda itu mempunyai nilai keindahan sebanding dengan
nilai-nilai keindahan yang terdapat di dalamnya.
Misalnya sebuah karangan (tulisan)
yang paling indah ialah yang mempunyai semua sifat- sifat perfeksi yang khas
bagi karangan (tulisan), seperti keharmonisan huruf-huruf, hubung an arti yang
tcpat satu sama lainnya, pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang
mcnyenangkan.
Di samping lima rasa (alat) untuk
mengemukakan keindahan di alas, al Ghazzali juga menambahkan rasa keenam, yang
disebutnya dengan ‘ (ruh, yang disebut juga sebagai “spirit”, “jantung
“pemikiran”, “cahaya”), yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih
dalam (inner world) yaitu nilai-nilai spiritual, moral dan agama.
Dari batasan tersebut di atas,
keindahan sebagai pengertian mem punyai arti yang relatif berdasarkan
subyeknya. Oleh karena keindahan itu relatif, maka sebaiknya meninjau seni
(anpa sangkutnya dengan keindahan.
ESTETIKA (TEORI TENTANG KEINDAHAN
DAN SENI)
Manusia memiliki sensibilitas
esthetis, karena itu manusia tak dapat dilepaskan dan keindahan. Manusia
membutuhkan keindahan dalam kcsempurnaan (keutuhan) pribadinya. Tanpa estetika
mi, kemanusiaan tidak lagi mempunyai perasaan dan semua kehidupan akan menjadi
steril. Dcmikian cratnya kehidupan manusia dengan keindahan, maka banyak para
ahli/ccndckiawan mengadakan studi khusus tentang keindahan.
Teori tentang keindahan dan seni
dikembangkan dan pengertian “estetika”. Aslinya estetika berarti ‘ tentang ilmu
penginderaan” yang sesuai dengan pengertian etiinologisnya. Tetapi kemudian
diberi pengertian yang dapat ditenima lebih luas ialah teori tentang keindahan
dan seni”.
Filosof yang pertama memperlakukan
estetika sebagai suatu bidang studi khusus ialah Baumgarten (1735). Baumgarten
mengkhususkan penggunaan istilah ‘estetika” untuk teori tentang keindahan
artistik, karena ia berpendapat seni sebagai pengetahuan perseptif perasaan
yang khusus. Tetapi filosof lain yaitu Kant tidak sependapat, sehingga ia tidak
pernah menggunakan istilah estetika dalam memperbincangkan teori tentang kein
dahan dan seni.
Aristoteles menggunakan istilali
“puitik dan ‘ untuk teori keindahan artistik, yang oleh Baumgarten dijadikan
bagian khusus dan estetika.Dahulu estetika dianggap sebagai suatu cabang
filsafat, sehingga memiliki atau diberi pengertian sebagai sinonim dan
‘filsafat seni. Tetapi sejak akhir abad 19, lebih-lebih akhir- akhir ini ada
suatu gejala yang menekankan sifat-sifat imperis, oleh karena itu menganggap
sebagai “ilmu pengetahuan tentang seni”.
Dalam sejarah peradaban manusia,
perhatian pada estetika demikian menonjOl dan berpengarUh langsung atau tidak
langsung memprakarsai aspek-aspek kehidupan intelcktual dan spiritual dalam
masyarakat. Bangsa Yunani kuno telah menyadari betapa pentingnya anti keindahan
dan seni dalam konsep hidup manusia. Dan bangsa Timur (termasuk Indonesia)
bahkan lebih tinggi mcnempatkan penhingnya keindahan dan seni dalam konsep
hidupnya. hasil-hasil karya seniman timur, merupakan penampilan ekspresi
tertinggi tentang kebutuhan spiritual ini. Bangsa bangsa Timur seperti halnya
Plato melihat adanya hubungan harmonis an tara seni dan keindahan. Bangsa
Indonesia telah mempcnlihatkan hal mi sejak sebelum kedatangan orang-orang
Hindhu di Indonesia. Menurut Prof. H. Muhammad Yamin yang dikemukakan dalam
bukunya 6000 tahun Sang Merah Putih”, yang dikutip dan pendapat Kern, bahwa
bangsa Indonesia sebelum datangnya orang-orang Hindhu di Indonesia telah memiliki
tujuah kepadaian Austronesia, yaitu:
a. Pandai bersawah berladang.
b. Pandai beternak dan menyalurkan
air.
c. Pandai bcnlayar dan melihat
bintang.
d. Berkepercayaan sakti yang
teratur.
e. Berkesenian rupa, pahat dan
logam.
f. Bersatuan masyarakat dan tata
negara.
g. Berpenghormatan sang Merah Putih.
Berdasarkan kepandaian yang tujuh
tersebut di atas, dalam jaman prascjarah itu sungguhlah jikalau kita pikirkan
meriahnya hidup kepercayaan yang melahirkan kesenian di lapangan kewarnaan,
kepahatan, kelogaman dan keukiran serta pengertian tentang ilmu hitung.
Dan keterangan tersebut di atas,
bangsa Indonesia tclah terbukti bahwa sejak masa prasejarah telah mcncmpatkan
pentingnya arti keindahan seni dalam konsep hidupnya. Beberapa bukti yang telah
sampai ke jaman kita sekarang mi mcnunjukkan hal itu. Waruga, yaitu kubunan
batu yang terdapat di Gunung Kidul di sebelah selatan Yogyakanta, Pascmah dan
Jawa Timur, yang usianya barangkali lcbih tua daripada jaman perunggu In
donesia, di antara Waruga itu ada yang menyimpan lukisan berwarna-warna. Satu
daripadanya melukiskan bendera mcrah putih yang berkibar di belakan.g scorang
perwira menunggang kcrbau, sepcnti yang berasal dan kaki gunung Dompu.
Demikian dan itulah beberapa bukit
bahwa bangsa Indonesia telah menyadari sejak jaman dahulu kala, bctapa
pcntingnya arti keindahan dan seni dalam konsep hidupnya.
Kebanyakan dari kalangan kita sangat
sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu
konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu
bias kita jelaskan jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau
suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika
dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat
bericomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi
jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya
sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya
lukisan dan pemandangan alam.
Menurut
pendapat dari para pakar mengenai Garis besar estetika. Menurut asal katanya,
dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata beautiful.
Sekarang orang mengatakan menurut
cakupannya orang hams membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak
dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa
Inggris sexing dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda
atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu
kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan
menurut luasnya pengertian, seperti yang kita lihat pada contoh di bawah ini,
berbicara mengenai arti dari keindahan dalam arti yang sangat luas luas,
keindahan dalam arti estetis murni, keindahan dalam arti terbatas dalam
hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan
pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula
kebaikan.
Misalnya ada pendapat pakar yang
menyebut tentang watak yang indah dan hulcum yang indah, sedang Aristoteles
merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani
dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang
indah.
Pengaruh dari keindahan dalam arti estetis
mumi menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan campuran warna warni.
Banyak pembagian dan pembedaan
terhadap keindahan diatas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu.
Ini memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam.
Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang
Dan ciri itu dapat diambil
kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan
dari garis, wama, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa
keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Banyak yang menyatakan temyata untuk
menjawab apakah keindahan itu, banyak sekali jawabannya. Karena itu dalam
estetika modem orang lebih suka berbicara tentang seni dan dan pengalaman
estetik, karena ini bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang
dapat ditelaah dengan pengamatan secara empirik dan penguraian yang sistematik.
Selain itu menurut luasnya dibedakan
pengertian:
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie
menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan.
Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan
Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan.
. Jadi pengertian yang
seluas-Iuasnya meliputi :
· keindahan seni
· keindahan alam
· keindahan moral
· keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik
murni.
Keindahan dalam arti estetik murni
menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu
yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas,
me~punyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang
dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna,
bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah
suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara
benda itu dengan si pengarnat.
B. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
• TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an
expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang
seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang
telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion
and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression
of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah
sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh
melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran
angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai
gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi
seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu
adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain
adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
• TEORI METAFISIK
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan
salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya
tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan
teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan
(imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya
dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang
lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan
mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan
mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide
Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia
ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi
ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan
menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu
tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan.
Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik
yang ideal menurut Plato.
• TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang
bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi
atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan
spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni
dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan
mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa
dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya
itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari
keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori
permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert
Spencer (1820-1903).
• TEORI KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata
dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan
sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam
pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian
atas dengan bagian bawah, atau disesuaikan dengan kulitnya.
• TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika
menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan
teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah
mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan menampakan sesuatu yang ada
pada benda indah atau hanya terdapat dalam alarn pikiran orang yang mengamati
benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori
yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan
Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof
Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau
ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah
melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang
mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang
sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk
menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat
sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban
yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian
dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu
tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu
benda.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang
menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam
din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata
tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa
sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang
pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda
indah itu. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam
suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang
mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.
• TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu
kualitas dari benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda
disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan
yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Eropa. Sebagai
contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
Dalam dunia ini dipenuhi dengan apa yang kita
sebut keindahan, contohnya pemandangan alam sekitar kita. Tetapi apakah yang
terjadi pada alam sekitar kita sekarang ??? Bagi teman-teman yang hidup di
perkotaan pastilah dapat membekan segala sesuatu yang terjadi antara di
perkotaan dan di desa saat ini. Salah satu contoh yang amat jelas terjadi
antara perkotaan dan pedesaan adalah pada keadaan alam sekitarnya.
Apa yang terjadi pada keadaan sekitar perkotaan
dan pedesaan ??? Keadaan alam di desa yang masih asri, indah sejuk, dan damai
dapat memberikan ketenangan pada jiwa kita, biarpun efeknya tidak terjadi
secara langsung. Namun lain halnya pada perkotaan, keadaan alam yang dapat
dibilang sangat buruk, karena penuh polusi dan penduduk yang sangat banyak
terutama pada kendaraan bermotor yang mereka miliki yang setiap hari senantiasa
berlalu-lalang pada jalan-jalan raya di perkotaan.Sampah-sampah rumah tangga
yang menumpuk, suara bising yang di hasilkan oleh mesin-mesin kendaraan
bermotor mereka, udara yang hitam pekat karena hasil pembakaran dari sebuah
bahan bakar mesin kendaraan mereka yang dapat membahayakan kesehatan kita
sendiri membuat kita semakin merasa jenuh akan kehidupan sehari-hari kita.
Pasti itulah yang kalian pernah rasakan bukan ??
Kota pada saat ini kehilangan keindahannya. Kota
sebagai tempat utama suatu negara yang banyak di kagumi oleh warga negaranya
haruslah memiliki keadaan alam yang sebanding dengan pedesaan. Kenapa demikian
??? Karena pada perkotaanlah banyak orang-orang yang bermukim untuk mencari
nafkah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka. Penduduk perkotaan jauh
lebih banyak dari pada penduduk pedesaan, jadi karena itu keadaan perkotaan
haruslah sama seperti keadaan pedesaan yang sejuk, indah, asri, dan tenang
sehingga setiap orang pastilah dapat merasa tenang dalam menjalankan
kehidupannya sehari-hari dan juga kita dapat terhindar dari polusi-polusi
kendaraan bermotor yang selama ini kita hirup bersama oksigen yang dapat
membunuh kita secara perlahan-lahan.
Mungkin sangatlah sulit bagi perkotaan untuk
menyamai keindahan dipedesaan, tapi apa salahnya kita coba sedikit demi
sedikit, dari hal yang paling kecil pada setiap kehidupan kita, seperti tidak
membuang sampah sembarangan, menanam pohon disekitar halaman rumah kita, jangan
menebang atau merusak tanaman dan pepohonan, meminimalisir penggunaan kendaraan
bermotor yang mengeluarkan polusi dan penggunaan AC pada rumah, dan lain sebagainya.
Jika setiap dari kita melakukan hal tersebut, bukan tidak mungkin beberapa
tahun kedepan keadaan perkotaan kita bisa menyamai keindahan pedesaan.
Kesimpulan :
Keindahan tidak dapat dilihat, melainkan dapat
dirasakan. Dapat mengartikan apa itu indah, bila memang tepat merasakanya maka
akan dapat mendefinisikan apa arti keindahan itu sendiri. Untuk merasakannya,
maka diperlukan sebuah renungan. Dan di dalam renungan itu terdapat banyak
teori yang berbeda yang menjelaskan bahwa renungan memiliki banyak macam cara
untuk mendeskripsikannya.
Referensi artikel.
http://dya08webmaster.blog.com
http://anjarsaiangst.blogspot.com
http://raitosun.blogspot.com/2011/03/keindahan-dan-renungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar