Minggu, 10 Mei 2015

BAB 11. MANUSIA DAN HARAPAN

PENGERTIAN HARAPAN



A. Harapan
Setiap manusia pasti mempunyai harapan. Harapan tersebut tergantung pada pengalaman, pengetahuan, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Agar harapan terwujud, perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Harapan menyangkut dengan masa depan.

B. Apa sebab manusia mempunyai harapan?
Menurut kodaratnya, manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak luput dari pergaulan hidup. 
Dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain yaitu:

1. Dorongan kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan 
atau harapan, misalnya menangis, tertawa, dan sebagainya.

2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup secara garis besar dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani misalnya makan dan minum. Kebutuhan rohani misalnya ketenangan. 
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Pada hakikatnya harapan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
                     
Menurut Abrahan Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah:

Kelangsungan hidup (survival)
untuk melangsungkan hidupnya, manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi, harapan memperoleh sandang, pangan, dan papan yang layak akan terpenuhi.

Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi pemiliknya.

Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa 
sudah dewasa, sehingga saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada usia remaja, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja
mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.

Status
Setiap orang membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Manusia tentu akan 
bertanya status keberadaannya, status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status, orang tahu siapa dia.

Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya, pangkat, atau profesinya. PAda saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandainnya agar diakui kehebatannya.

KEPERCAYAAN 

Kepercayaan berasal dari kata percaya,artinya mengakui atau meyakini akan sesuatu hal yang benar. Kepercayaan adalah suatu hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Menurut pandangan bidang logika kebenaran memiliki pengertian yang tidak jauh berbeda yaitu menyesuaikan kesamaan pemahaman antara keputusan dengan objek yang diketahui benar-benar terbukti (kebenaran logis).Kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada kesamaan pemahaman antara keputusan dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu:
1.      Orang yang mengutarakan putusan keliru.
2.      Orang yang mengutarakan putusan sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.
Dr.  Yuyun Suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
  1. teori koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
  2. teori korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
  3. teori pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
Dasar kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu keepercayaan terdiri atas:
1.      Kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakekatnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
3.      Kepercayaan pada pemerintah, Menurut buku etika, Filsafat Tingkah karya Prof. I.R. poedjawiyatnya. Negara itu berasal dari Tuhan. Setidaknya kedaulatan tertinggi ada pada Tuhan. Namaun pada pandsangan demokratis mengatakan bahawa kedaulatan adalah milik rakyat. Dan penjelmaan rakyat adalah negar melelui pemerintahan khusus.
4.     Kepercayaan kepada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.
   
      BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA  MENINGKATKANNYA

     Dasar kepercayaan adalah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dibedakan dalam :
1.      Kepercayaan pada diri sendiri.
     Kepercayaan pada diri sendiri sudah ditanamnkan dalam pribadi setiap manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya kepada Tuhan. Percaya pada diri sendiri menganggap dirinya tidak salah dan dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan padanya.

2.      Kepercayaan kepada orang lain.
     Percaya kepada orang lain dapat berupa percaya pada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Keprcayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap hatinya. Ada ucapan yang berbunyi “orang itu dipercaya karena ucapannya”. Misalnya orang yang berjanji sesuatu harus ditepati, meskipun janji itu tidak didengar orang lain.

3.      Kepercayaan kepada pemerintah.
     Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof. Ir. Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memimpin dan memerintah umat manusia atau Tuhanlah yang memiliki kedaulatan sejati. Karena semua yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan.
     Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat menjelma menjadi negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang individu tidak akan berarti. Satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara. Manusia perorangan tidak mempunyai hak dan hanya mempunyai kewajiban. Karena itu wajarlah bila manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

4.      Kepercayaan kepada Tuhan.
     Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa amtlah penting, karena manusia diciptakan oleh-Nya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya bila umatnya sendiri tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya.
     Oleh karena itu jika manusia hendak meminta pertolongan dari Tuhannya, maka haruslah manusia percaya kepada Tuhannya. Sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan akan adanya zat yang maha tingggi yang menciptakan alam semesta merupakan kewajiban tiap-tiap umat beragama untuk mempercayai-Nya.

     Berbagai usaha yang dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya anatara lain :
a.       Meningkatkan ketaqwaannya dengan cara ibadah.
b.      Meningkatkan pengabdiannya kepada masyarakat.
c.       Meningkatkan kecintaan kepada sesama manusia dengan cara menolong sesamanya.
d.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e.       Menekan perasaan Negatif seperti iri, dengki, dan sebagainya.
 

REFERENSI 
http://tyotruebluez10.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-harapan.html
http://dankastamsis.blogspot.com/2013/10/makalah-harapan-lengkap.html 
http://ardan96.blogspot.com/2014/10/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-harapan.html 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar