STRUKTUR
ORGANISASI TERHADAP KEPUTUSAN
Pengertian Organisasi
Menurut Robbins (1996) organisasi
adalah suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif untuk mencapai suatu
tujuan bersama atau tujuan organisasi atau perusahaan.
Snow & Hrebiniak menyebutkan
bahwa organisasi adalah sekelompok dua atau lebih orang yang bekerja secara
kooperatif ke arah tujuan umum untuk mengatur tujuan. Singkatnya, organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang tidak bisa
dicapai apabila bekerja secara sendiri atau individu. Sedangkan menurut
Martinelli, organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu bagian interaksi,
terstruktur dan pengambilan keputusan.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah kesatuan atau susunan yang terdiri
atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan tertentu: kelompok
kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
Dari beberapa pendapat para ahli di
atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja
sama dengan memiliki sebuah struktur untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan
kelompok.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.
Mintzberg mengatakan bahwa struktur
organisasi menunjukkan bagaimana orang terorganisir atau bagaimana pekerjaan
mereka dibagi dan dikoordinasi.
Menurut Robbins & Coulter
(2007), struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal
organisasi, yang dengan kerangka kerja tersebut, tugas-tugas dalam organisasi
itu dapat dibagi-bagi, dikoordinasikan dan dikelompok-kelompokkan sesuai dengan
kebutuhan untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun struktur organisasi yang
baik yaitu struktur organisasi yang mempu menciptakan keserasian dan
keharmonisan kerja sehingga proses dalam mencapai tujuan organisasi tersebut
dapat dengan mudah atau dengan kata lain tidak sulit untuk dicapai. Struktur
organisasi juga merupakan suatu sistem yang harus dilaksanakan oleh manajer
untuk menggerakan aktivitas organisasi agar dapat mencapai tujuan organisasi. Selain
itu, sebuah stuktur organisasi juga perlu dievaluasi untuk mengetahui
konsistensi dalam pelaksanakan kegiatan organisasi yang efektif dan efisien.
Menurut Gomez-Mejia dkk (2004),
struktur organisasi merupakan hubungan yang bersifat formal maupun informal
antar anggota dalam suatu organisasi. Sedangkan menurut Thompson &
Strickland (1993), berpendapat bahwa struktur organisasi yang tepat bagi
perusahaan sangat tergantung pada strategi bisnis yang dipilih.
Dari beberapa pendapat para ahli di
atas, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi merupakan suatu susunan
pembagian kerja atau tugas dalam suatu organisasi agar kegiatan operasional
organisasi atau perusahaan dapat terorganisir, terkontrol dan terkoordinasi.
Adapun struktur organisasi yang tepat itu struktur organisasi yang sesuai
dengan strategi bisnis yang ada atau yang dipilih.
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Setelah mengetahui pengertian
organisasi dan struktur organisasi, lalu bagaimana bentuk-bentuk dari struktur
organisasi. Secara umum bentuk atau macam dari struktur organisasi itu ada enam
macam yaitu bentuk garis atau lini, staff, lini dan staff, komite, matriks dan
fungsional.
Dari keenam macam atau bentuk struktur organisasi di
atas, semuanya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Selain itu keenamnya
pun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
1.
Struktur Organisasi Lini atau Garis
Merupakan struktur organisasi yang
dapat disebut paling sederhana, mengapa demikian? Karena bentuk struktur
organisasi ini hanya memiliki garis komando vertikal dari tingkat paling atas
melalui tingkat menengah lalu sampai ke tingkat bawah, sehingga hubungannya pun
hanya terbatas antara atasan dengan bawahan. Struktur organisasi lini pun hanya
memiliki posisi-posisi lini atau garis, tidak ada posisi staf yang tersedia.
Seiring perkembahan zaman dan semakin kompleksnya dunia bisnis saat ini,
struktur organisasi macam ini sudah jarang ditemui di perusahaan-perusahaan
yang besar dan menengah. Struktur organisasi jenis lini atau garis ini hanya
dapat ditemui atau dijumpai di perusahaan-perusahaan kecil atau
perusahaan-perusahaan yang baru saja dirintis. Adapun contoh dari bentuk
struktur organisasi lini atau garis adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Struktur Organisasi Lini
Adapun kelebihan struktur organisasi
lini adalah sebagai berikut:
1. Pusat komando berada di satu orang, yaitu
pimpinan.
2. Disiplin kerja mudah diawasi dan
dipertahankan oleh pimpinan karena jumlah karyawannya relatif masih sedikit.
3. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar
karena garis komandonya langsung dari pimpinan.
4. Memiliki rasa solidaritas yang tinggi
sesama anggota karena satu sama lainnya saling mengenal.
5. Tersedianya kesempatan yang baik bagi
pimpinan untuk melatih bakat-bakat yang dimiliki bawahannya.
Disamping kelebihan, struktur
organisasi lini pun memiliki kelemahan. Adapun kelemahannya adalah sebagai
berikut:
1. Seluruh kegiatan dalam organisasi atau
perusahaan biasanya tergantung pada satu oang yaitu pimpinan.
2. Kesempatan anggota karyawan untuk
mengembangkan keahlian atau spesialisasinya cukup terbatas.
3. Pimpinan cenderung bersifat otoriter
karena perusahaan dirasa milik pribadi.
4. Rentang kendali yang sempit.
5. Pembagian tugas dalam organisasi atau
perusahaan cenderung tidak merata.
2.
Struktur Organisasi Lini dan Staf
Struktur ini dapat disebut struktur
organisasi yang sederhana juga karena hampir sama dengan struktur organisassi
lini atau garis. Hanya yang membedakannya adalah adanya tambahan yaitu berupa
aktivitas staf ahli yang mendukung aktivitas struktur garis untuk menunjang
pencapaian tujuan organisasi. Struktur organisasi lini dan staf ini memiliki
perbedaan utama yaitu untuk aktivitas garis itu berperan langsung, sementara
untuk aktivitas staf itu tidak berperan langsung dalam pengambilan keputusan.
Adapun contoh bentuk struktur organisasi lini dan staf adalah sebagai berikut:
Adapun kelebihan struktur organisasi
lini dan staf adalah sebagai berikut:
1. Posisi garis terbebas dari aktivitas
khusus yang dapat diberikan kepada karyawan dan staf.
2. fleksibilitas dari personel staf dapat
memudahkan dalam melaksanakan sebuah proyek atau memudahkan dalam pencapaian
tujuan organisasi.
3. Dapat digunakan di perusahaan yang lebih
besar dibandingkan dengan perusahaan dalam struktur organisasi lini.
Selain kelebihan, struktur
organisasi lini dan staf juga memiliki kelemahan. Adapun kelemahannya adalah
sebagai berikut:
1. Pimpinan lini sering mengabaikan saran
dari personel staf.
2. Konflik antara personel garis dan personel
staf sering menjadi masalah.
3. Perkembangan hubungan kerja antara posisi
garis dan staf seringkali terhambat.
3.
Struktur Organisasi Matriks
Struktur organisasi matriks
merupakan struktur organisasi yang biasanya dipakai untuk perusahaan yang
cakupannya lebih besar lagi karena dalam strukturnya matriks ini memiliki dua
garis komando yaitu kepada manajer dan manajer proyek. Adapun contoh bentuk
struktur organisasi matriks adalah sebagai berikut:
Adapun kelebihan dari struktur
organisasi matriks ini adalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan karyawan fleksibel sesuai
dengan jenis kegiatannya.
2. Sesuai untuk pengambilan keputusan yang
sifatnya rumit atau cukup pelik.
3. Memberikan kesempatan kepada personel
untuk mengembangkan keterampilan fungsional maupun keterampilan integrasi atau
koordinasi. Sesuai untuk organisasi atau perusahaan
yang besar.
Disamping kelebihan pasti memiliki
kelemahan, adapun kelemahannya yaitu sebagai berikut:
1. Wewenang yang ganda membuat personel
kebingungan bahkan frustasi.
2. Perlu adanya pelatihan khusus agar
karyawan yang berada dalam proyek khusus bisa terampil.
3. Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi
penyelesaian masalah.
4.
Struktur Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara
kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board
dengan pluralistik manajemen.
Organisasi komite sering disamakan dengan istilah
panitia, komisi, gugus tugas (task force atau task group). Terlepas dari
istilah mana yang dipakai, pada dasarnya semua istilah itu mengandung
pengertian yang sama, yaitu sekelompok orang yang ditunjuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan seorang pejabat atau
oleh beberapa orang (dewan).
Adapun contoh bentuk struktur organisasi komite adalah
sebagai berikut:
Adapun mengenai kelebihan struktur organisasi komite
ini adalah sebagai berikut:
1.
Komunikasi dan koordinasi cenderung dapat terlaksana dengan baik.
2.
Kepimpinan yang bersifat otokratis kemungkinannya kecil untuk berkembang.
3.
Dalam hal pengambilan keputusan itu dilakukan secara hati-hati dengan melalui
musyawarah dengan anggota.
Disamping
kelebihan pasti memiliki kelemahan, adapun kelemahannya adalah sebagai berikut:
1.
Dalam hal pengambilan keputusan cenderung berjalan dengan lambat karena prinsip
kehati-hatian tadi.
2.
Biaya operasional rutin sangat tinggi.
3.
Cenderung sulit dalam hal mengembangkan kreativitas karena tingginya asas
kolektivitas.
5.
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur ini banyak ditemukan pada
organisasi atau perusahaan yang mempunyai area spesialisasi sebagai dasar
eksistensi sebuah departemen.
Dalam struktur organisasi fungsional
ini dibagi menjadi 3 struktur yaitu:
1. Fungsi organisasi: contohnya seperti
bagian penelitian dan pengembangan atau litbang, pemasaran, dan semua fungsi
organisasi yang bekerja sama berdasarkan fungsinya.
2. Produk yang dihasilkan organisasi: setiap bagian
hanya membuat satu jenis produk tetapi mempunyai seluruh fungsi organisasi
secara lengkap.
3. Daerah operasi: bagian yang ditentukan
berdasarkan daerah operasi, misalnya kantor-kantor cabang dan sebagainya.
Adapun
contoh bentuk struktur organisasi fungsional ini adalah sebagai berikut:
Adapun
kelebihan struktur organisasi fungsional ini adalah sebagai berikut:
1. Sasaran atau tujuan dari tiap bagian mudah
tercapai.
2. Sesuai untuk organisasi yang kecil maupun
besar.
3. Ada ruang untuk mengembangkan keterampilan
yang bersifat fungsional.
Disamping kelebihan ada juga
kelemahan, adapun kelemahannya yaitu:
1. Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak
organisasi sehingga beban dari pimpinan cukup berat.
2. Terbatasnya untuk hal inovasi.
3. Koordinasi antar bagian kurang berjalan
dengan baik.
4. Dalam respon organisasi terhadap perubahan
kondisi lingkungan itu responnya cenderung lambat.
Kegiatan Organisasi Yang Efektif
Menurut beberapa para ahli
mengatakan bahwa efektivitas organisasi didefinisikan sebuah organisasi yang
mewujudkan tujuannya (Robbins, 1994: 53). Selain itu ada ahli yang mengatakan
serupa, efektivitas organisasi merupakan tingkat ketepatan pencapaian tujuan
atau suatu sasaran dengan memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya yang ada (Mohyi,
2012: 197).
Dari pendapat beberapa para ahli di
atas, penulis bisa mendefinisikan bahwa efektivitas organisasi yaitu kegiatan
yang dilakukan dalam hal mencapai tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara memanfaatkan sumber daya-sumber
daya yang tersedia.
Solusi yang Harus Dilakukan Apabila
Terjadi Overlap Dalam Job description Sebuah Organisasi atau
Perusahaan
Didalam sebuah organisasi pastinya
akan mengalami yang namanya hambatan, baik itu besar maupun kecil. Salahsatunya
yaitu tumpang tindih atau overlap masalah deskripsi pekerjaan. Hal itu
dapat terjadi salah satu penyebabnya yaitu kurang baiknya dalam menyusun struktur
organisasi atau penetapan struktur organisasi yang kurang tepat.
Dari hasil pemaparan teori-teori di
atas, dapat terlihat jenis struktur organisasi yang cenderung mengalami hal overlap
dalam deskripsi pekerjaannya yaitu matriks. Lalu bagaimana cara mengatasi atau
solusinya? Salahsatu yang perlu dilakukan yaitu dengan menetepkan secara jelas
batas-batas wewenang dari bagian kepala manajer karena berdasarkan kelemahan
dari struktur organisasi matriks yang telah dijelaskan salah satunya yaitu
adanya wewenang ganda dari manajer berbeda, dan hal itu lah yang membuat
personel atau karyawan kebingungan dan terjadi overlap dalam job
description.
Dengan menetapkan kembali
batasan-batasan wewenang dari manajer, karyawan atau personel tidak akan merasa
kebingungan atau bahkan frustasi karena hal tersebut.
Pengaruh Struktur Organisasi
Terhadap Efektivitas Kerja Sebuah Organisasi atau Perusahaan
Uraian teori mengenai struktur
organisasi sampai dengan efektivitas organisasi cukup dapat membantu penulis
untuk menjelaskan tentang pengaruh struktur organisasi terhadap efektivitas
kerja sebuah organisasi atau perusahaan.
Pada dasarnya memang efektivitas
kerja sebuah organisasi atau perusahaan dipengaruhi juga oleh struktur
organisasi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena ditinjau kembali mengenai
definisi struktur organisasi itu sendiri, struktur organisasi merupakan
landasan bagi sebuah organisasi. Oleh sebab itu, struktur organisasi menjadi
pegangan bagi setiap aktivitas di kantor atau organisasi atau perusahaan dan
secara otomatis dapat memengaruhi terhadap efektivitas kerja organisasi atau
perusahaan.
Pengaruh struktur organisasi pun
dapat dilihat dari beberapa segi atau pandangan, adapun salah satunya menurut
(Steers, 198: 81) seorang pekerja apabila diberi tanggungjawab yang besar
justru mereka akan lebih senang dan merasa lebih puas karena mereka diberi
kesempatan untuk mengembangkan dirinya secara potensial, dengan begitu pekerja
pun cenderung merasa lebih terikat dan hal itulah yang diinginkan oleh para
pekerja.
Selain itu, pengaruh struktur
organisasi terhadap efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan dapat
dilihat juga dari segi atau pandangan kelemahan dan kelebihan dari struktur
organisasi tersebut. Seperti kita ketahui bahwa setiap struktur organisasi itu
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dari hal itu lah akan
berpengaruh terhadap efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan.
Misalnya, sebuah perusahaan yang menggunakan struktur organisasi lini atau
garis dalam organisasi atau perusahaannya, tentunya cara kerja dan efektivitas
kerjanya pun akan mengikuti struktur organisasi dengan secara otomatis
kelebihan dan kelemahan dari struktur organisasi tersebut akan berpengaruh pula
terhadap efektivitas kerja organisasi atau perusahaan, misalnya pimpinan yang
bersifat otoriter karena pusat komando hanya berada di pucuk pimpinan yaitu
ketua atau pimpinan dari organisasi atau perusahaan tersebut.
Selain itu juga, pengaruh struktur
organisasi terhadap efektivitas kerja sebuah organisasi atau perusahaan dapat
dilihat juga dari segi pemilihan struktur organisasi untuk kebutuhan dan
strategi bisnis yang dipakai oleh organisasi atau perusahaan. Mengapa kedua hal
tersebut berkaitan? Karena kembali lagi ke pengertian dan fungsi struktur
organisasi, salah satunya sebagai suatu koordinasi kerja, pembagian kerja,
jalur birokrasi, dan juga membantu dalam hal pengambilan keputusan. Sehingga,
dalam pemilihan struktur organisasi, itu juga sangat berpengaruh terhadap
efektivitas kerja organisasi atau perusahaan.
Apabila sebuah organisasi atau
perusahaan salah memilih dalam menentukan struktur organisasi, sudah jelas hal
tersebut akan berdampak kurang baik terhadap efektivitas kerja perusahaan atau
organisasi. Oleh karena itu, dalam menentukan struktur organisasi, perlu
dipikirkan matang-matang atau rampung agar struktur organisasi yang dipilih
dapat terpakai dan sesuai dengan jenis organisasi atau perusahaan yang sedang
dijalankan. Adapun salah satu contohnya yaitu, sebuah organisasi atau
perusahaan yang baru dirintis bahkan dapat disebut masih perusahaan kecil
memilih struktur organisasi jenis matriks. Tentunya hal tersebut kurang baik,
karena jenis struktur organisasi tersebut kurang sesuai untuk organisasi atau perusahaan
yang ruang lingkupnya masih terbilang kecil dan aktivitas perusahaan atau
organisasinya masih terbilang sedikit. Sebaiknya, untuk organisasi atau
perusahaan semacam itu, menggunakan jenis struktur organisasi lini atau garis
saja karena jenis struktur organisasi tersebut lah yang paling sesuai untuk
organisasi atau perusahaan kecil.
Referensi
https://media.neliti.com/media/publications/78826-ID-pengaruh-struktur-organisasi-terhadap-ef.pdf
http://www.manbisnis2.tripod.com/2_2_4.pdf