Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu,
dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran.
Dalam
demografi dan ekologi, nilai
pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai
kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering
diartikan sebagai persentase jumlah
individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam
rumus: P = Poekt
Cara yang paling umum untuk
menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio,
bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu
unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode.
Ketika
pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas
muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk.
Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu
lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Saat
ini percepatan pertumbuhan penduduk mencapai 1,3 persen per tahun. Ini sudah
mencapai titik yang membahayakan dan harus segera ditekan dengan penggalakan
program Keluarga Berencana (KB).
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional) dan Pemda serta LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) untuk
meningkatkan sosialisasi penyuluhan KB.Sebab itu, Presiden SBY meminta agar
seluruh pejabat melibatkan diri untuk mendukung program KB agar benar-benar
berhasil, sehingga masa depan masyarakat Indonesia menjadi cerah, karena berapa
pun pertumbuhan ekonomi yang dicapai jika pertumbuhan penduduk terus
membengkak, maka kesejahteraan rakyat tidak akan pernah berhasil.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) Sugiri Sjarief menyatakan, Indonesia harus segera mengerem
laju pertumbuhan penduduk. Maklum, saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia
memang cukup tinggi, yakni 2,6 juta jiwa per tahun. “Jika ini tidak diatasi,
maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami ledakan penduduk.
Tahun
ini, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan sekitar 230,6 juta jiwa. Tanpa KB,
11 tahun lagi atau pada 2020, penduduk Indonesia akan mencapai 261 juta
manusia.Tetapi jika KB berhasil menekan angka laju pertumbuhan 0,5% per tahun,
maka jumlah penduduk 2020 hanya naik menjadi sekitar 246 juta jiwa. Ini berarti
KB bisa menekan angka kelahiran sebanyak 15 juta jiwa dalam 11 tahun, atau 1,3
juta jiwa dalam setahun.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk indonesia adalah sebagai
berikut:
1.kelahiran
2.kematian
3.perpindahan
penduduk(migrasi)
Migrasi
ada dua,migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk(imigrasi),dan
yang dapat mengurangi jumlah penduduk disebut imigrasi keluar(emigrasi).
a.
|
Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor
penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
Faktor
pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
|
Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk
dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB.
Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh
negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak
di Eropa).
Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan
kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh
manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.
Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan
mencapai 7 miliar jiwa. Badan Kependudukan PBB
menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia
mencapai 6 miliar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5
miliar jiwa.
Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk
(2005):
- Republik Rakyat Tiongkok (1.306.313.812 jiwa)
- India (1.103.600.000 jiwa)
- Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
- Indonesia (241.973.879 jiwa)
- Brasil (186.112.794 jiwa)
- Pakistan (162.419.946 jiwa)
- Bangladesh (144.319.628 jiwa)
- Rusia (143.420.309 jiwa)
- Nigeria (128.771.988 jiwa)
- Jepang (127.417.244 jiwa)
Dengan
pertambahan jumlah penduduk yang besar inilah kesadaran akan penurunan tingkat kelahiran sebagai usaha-usaha menekan
laju pertimbuhan penduduk, menjadi program internasional yang mencakup hampir
semua negara di dunia.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar